PELAPORAN
KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
Ada dua jenis perubahan harga (1). Inflasi dan (2). Deflasi.
Inflasi merupakan kenaikan harga secara umum,
sedangkan deflasi merupakan penurunan harga secara umum.
Inflasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
- Kebijakan moneter
- Kebijakan fiscal
- Biaya pemilihan umum yang terlalu besar
- Penyebaran inflasi international
MENGAPA LAPORAN KEUANGAN DI MASA PERUBAHAN HARGA
BERPOTENSI MENYESATKAN?
Dari sudut pandang manajerial, pengukuran yang tidak
akurat dapat menimbulkan penyimpangan sebagai berikut:
1)
Proyeksi keuangan berdasarkan data rangkaian waktu historis yang belum disesuaikan,
2)
Anggaran yang menjadi dasar pengukuran, dan
3)
Data kinerja yang gagal menahan pengaruh inflasi yang tidak terkendali.
Pendapatan yang dibesarkan dapat menimbulkan sebagai
berikut:
1)
Kenaikan pajak yang sebanding,
2)
Permintaan deviden yang lebih banyak dari pemegang saham,
3)
Tuntutan kenaikan gaji karyawan, dan
4)
Kebijakan yang merugikan dari pemerintah tuan rumah (misalkan pajak yang dibebankan atas kelebihan laba)
Alasan-alasan untuk mengakui pengaruh inflasi secara
eksplisit, sebagai berikut:
1) Pengaruh
perubahan harga bergantung secara parsial kepada transaksi dan kondisi perusahaan.
2) Penanganan
masalah uang diakibatkan oleh perubahan harga bergantung kepada pemahaman yang akurat terhadap masalah
tersebut.
3) Pernyataan
manajer mengenai masalah yang diakibatkan oleh perubahan harga lebih dapat dipercaya jika perusahaan
mengeluarkan informasi keuangan yang membahasa
masalah tersebut.
JENIS-JENIS PENYESUAIAN INFLASI
Rangkaian statistik yang bertujuan mengukur perubahan
harga umum maupun khusus biasanya tidak berjalan secara bersamaan. Tiap
perubahan harga memiliki pengaruh yang berlainan terhadap pengukuran posisi
keuangan dan kinerja operasional dari suatu perusahaan dan diterangkan menurut
tujuan yang berlainan pula.
PENYESUAIAN TINGKAT-HARGA UMUM
Mata uang tetap (biaya historis) adalah jumlah mata
uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli) umum.
1) INDEKS HARGA
Angka indeks harga digunakan dalam translasi jumlah
uang yang dibayarkan di periode sebelumnya ke dalam setara daya beli di akhir
periodenya (yaitu daya beli tetap-biaya historis).
Rumus yang digunakan adalah:
GPLC / GPLtd x Jumlah Nominaltd
= PPEC
GPL = indeks harga umum
c
= tahun berjalan
td =
tanggal transaksi
PPE = setara daya beli
umum
PENYESUAIAN BIAYA-KINI
Perbedaan model biaya kini dengan akuntansi
konvensional, yaitu:
1) Aset
dinilai pada biaya kininya ketimbang biaya historisnya.
2) Laba
didefinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan, yaitu jumlah sumber daya yang dapat
didistribusikan perusahaan disuatu periode (tidak termasuk pertimbangan pajak) sambil tetap mempertahankan
kapasitas produksi atau modal
fisiknya.
BIAYA KINI DISESUAIKAN DENGAN TINGKAT-HARGA UMUM
Kebijakan akuntansi:
1)
Dasar Penyajian
2)
Komparabilitas
3)
Persediaan
4)
Aset Tetap
5)
Penyusutan
6)
Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
7)
Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham
8)
Laba atau rugi dari posisi moneter
PENDEKATAN TERHADAP AKUNTANSI INFLASI DI BEBERAPA
NEGARA
1) AMERIKA
SERIKAT
Perusahaan pelapor disarankan untuk mengungkapkan
informasi berikut tiap lima tahun terakhir:
- Penjualan bersih dan pendapatan operasional lain
- Laba operasional berkelanjutan berdasarkan biaya-kini
- Daya beli laba atau rugi (moneter) atas pos-pos moneter bersih
- Peningkatan atau penurunan biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan yang lebih rendah
- Semua penyesuaian translasi gabungan mata uang asing, berdasarkan biaya-kini
- Aset bersih di akhir tahun berdasarkan biaya-kini
- Pendapatan per saham
- Dividen per saham dari saham biasa
- Harga pasar per saham dari saham biasa
- Harga pasar per saham dari saham biasa di akhir tahun
- Tingkat Indeks Harga Konsumen (CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasional berkelanjutan
2) INGGRIS
Standar Inggris memberikan tiga pilihan dalam
pelaporan:
- Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan dasar dengan dilengkapi akun-akun biaya historis.
- Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan dasar dengan dilengkapi akun-akun biaya kini.
- Menyajikan akun-akun biaya kini saja dengan dilengkapi akun-akun biaya historis seperlunya.
3) BRASIL
Pelaporan akuntansi inflasi yang dianjurkan di Brazil,
yaitu sesuai:
- Undang-Undang Perusahaan Brasil, dan
- Komisi Sekuritas dan Bursa Brasil
INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD BOARDS (IASB)
IASB menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan
kinerja operasional yang dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan
hiperinflasi tidak bermanfaat. Laba atau rugi daya beli terkait posisi
kewajiban atau aset moneter bersih harus dimasukkan ke dalam laba bersih.
Perusahaan pelaporan juga harus mengungkapkan:
1) Fakta
bahwa penyajian ulang atas perubahan daya beli umum unit pengukur telah
dilakukan.
2) Model
penilaian aset yang digunakan dalam pelaporan utama (yaitu penilaian historis
atau biaya kini)
3) Identitas
dan tingkat indeks harga per tanggal neraca, berikut pergerakannya selama tahun
pelaporan.
4) Laba-rugi
moneter bersih tahun berjalan.
Menurut saya, perubahan harga dalam pelaporan keuangan
merupakan suatu pengukuran yang tidak akurat, sehingga dapat menimbulkan
berbagai penyimpangan seperti data rangkaian waktu historis yang belum
disesuaikan, data kinerja yang gagal menahan pengaruh inflasi yang tidak
terkendali, dan lainnya. Oleh sebab itu diperlukannya lah penyesuaian inflasi
yang menghitung penyesuaian tingkat harga umum (indeks harga), penyesuaian
biaya kini, sampai kepada biaya kini disesuaikan dengan tingkat harga umum. Pendekatan
ini dilakukan diberbagai negara dengan berbagai cara yang berbeda seperti di negara
Amerika Serikat, Inggris, juga Brazil. Agar perubahan harga, baik inflasi
maupun deflasi tidak mengakibatkan penyimpangan yang fatal, setiap negara sebaiknya
menerapkan pendekatan-pendekatan yang telah disebutkan di atas.
Sumber :
>>Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek.
International Accounting. Buku 2 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
>>http://alena19.wordpress.com/2012/04/24/bab-7-pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga/
No comments:
Post a Comment